Tampilkan postingan dengan label UpdateInfo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label UpdateInfo. Tampilkan semua postingan

Budi Gunawan Calon Kapolri Pengganti Sutarman

Presiden Joko Widodo Jokowi mengusulkan Komjen Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon tunggal pengganti Kapolri Jenderal Sutarman kepada DPR. Surat penunjukkan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon kepala Polisi Republik Indonesia (Polri) beredar di dunia maya.

Surat dengan nompor R-01/Pres/01/2015 tentang pengajuan Komjen Budi Gunawan sebagai Calon Kapolri tersebut berisikan hal yang terkait dengan meminta persetujuan DPR untuk mengangkat Budi Gunawan sebagai Kapolri dan memberhentikan Jenderal Polisi Sutarman. Sutarman sendiri menjadi Kapolri selama 1 tahun 3 bulan ketika itu ditunjuk oleh Presiden SBY.

Budi Gunawan Calon Kapolri Pengganti Sutarman

Komjen Budi Gunawan Calon Kapolri


Dalam isi surat tersebut diatas disebutkan bahwasannya Budi Gunawan dipandang mampu dan cakap serta memenuhi syarat untuk diangkat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Budi Gunawan pada saat ini tengah menjabat kepala Lembaga Pendidikan Polri. Calon Kapolri Pengganti Sutarman Komisaris Jendral ini yang lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 11 Desember 1959 ini pernah menjabat sebagai Ajudan Presiden RI di masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri.

Sebagai bahan pertimbangan DPR, Presiden Jokowi juga melampirkan kutipan riwayat hidup Budi Gunawan.

Profil Biodata Karir Komisaris Jenderal Budi Gunawan

Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Budi Gunawan kembali disorot publik usai muncul sebagai calon tunggal Kapolri.

Profil Budi Gunawan jadi salah satu yang paling banyak dipertanyakan publik. Profil Budi Gunawan muncul di beberapa situs kepolisian dan ensiklopedia bebas, Wikipedia.

Berikut informasi pemberitaan yang dilansir dari Kabar24.com terkait dengan Sosok rekam jejak calon kapolri Budi Gunawan.

Budi merupakan pria kelahiran Surakarta, 11 Desember 1959. Karir mantan kapolda Bali ini dimulai setelah lulus dari Akpol pada tahun 1983 dengan predikat lulusan terbaik.

Budi Gunawan merupakan salah satu perwira intelektual terbaik yang dimiliki Polri saat ini. Ia merupakan lulusan terbaik Akpol 83 peraih dan penghargaan Adhi Makayasa

Dia selalu tercatat meraih peringkat satu dan lulusan terbaik di setiap pendidikan Polri yg dilaluinya seperti saat sekolah PTIK, SESPIM, SESPATI, LEMHANAS.

Sebagai orang yang telah lama berkecimpung di dunia kepolisian, nama Budi Gunawan sudah tak asing lagi. Lulusan Akademi Kepolisian 1983 ini dikenal pernah mengemban beberapa jabatan penting.

Profil Biodata Karir Komisaris Jenderal Budi Gunawan

Karir Budi Gunawan sebagai seorang polisi terbilang cukup moncer. Saat berpangkat Komisaris Besar (Kombes), Budi pernah menjabat sebagai Ajudan Presiden RI di masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarno Putri, tahun 2001 hingga 2004.

Setelah Mega lengser, karier Budi nyatanya masih tetap cemerlang. Budi tercatat sebagai jenderal termuda di Polri saat dipromosikan naik pangkat bintang satu atau Brigadir Jenderal (Brigjen) dengan jabatan sebagai Kepala Biro Pembinaan Karyawan (Binkar) Mabes Polri.

Dari Binkar, dirinya naik menjadi Kepala Selapa Polri, lembaga yang dibawahi Lemdikpol selama 2 tahun. Dirinya juga pernah mengecap pengalaman menjadi Kapolda Jambi.

Dari Jambi, dia kemudian dipromosikan menjadi Inspektur Jenderal (Irjen) dengan jabatan Kepala Divisi Pembinaan Hukum (Kadiv BinKum), dilanjutkan sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam), hingga dipromosikan menjadi Kapolda Bali.

Menjadi Kapolda Bali membuat karirnya semakin mentereng. Gelar Komisaris Jenderal (Komjen) pun berhasil diterimanya saat didapuk menjadi Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol) pada tahun 2012, yang membawahi lembaga-lembaga pendidikan seperti Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (SESPIM), Akademi Kepolisian (Akpol) dan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).

Rekening Gendut Calon Kapolri Budi Gunawan


Terkait dengan pemberitaan mengenai rekening gendut jumbo milik Komjen Budi Gunawan berikut adalah pernyataan Komisaris jenderal Budi Gunawan yang dicalonkan Presiden Jokowi menjadi Kapolri yang dilansir dari merdeka.com.

Kepala Lembaga Pendidikan Polisi Komjen Budi Gunawan membantah memiliki uang di sejumlah rekening dalam jumlah fantastis. Menurut dia hasil penyelidikan terkait dugaan rekening jumbo sudah selesai.

Komjen Budi Gunawan mengklaim kasus rekening gendut telah selesai. Pihak Bareskrim telah menindaklanjuti laporan hasil analisis dari Pusat Pelaporan Analisa dan Transaksi Keuangan (PPATK) pada 2010 milik Budi Gunawan.

Rekening Gendut Calon Kapolri Budi Gunawan

"Masalah itu perlu saya luruskan bahwa terkait LHA (Laporan Hasil Analisis) dari PPATK sudah ditindaklanjuti oleh Bareskrim pada tahun 2010 dan hasilnya sudah dikirim ke PPATK. Jadi masalah itu telah selesai. Artinya wajar dan dapat dipertanggungjawabkan," klaim Budi di gedung KPK.

Budi dan Badrodin (Asisten operasi Kapolri) masuk dalam daftar jenderal polisi yang memiliki rekening gendut. Dari hasil temuan PPATK tanggal 19 Agustus 2008, jumlah harta kekayaan Budi sebanyak Rp 4,6 miliar.

Budi juga tercatat bersama anaknya pernah membuka rekening dan menyetor uang Rp 29 miliar dan Rp 25 miliar.

Pada Juli 2013 lalu, Budi pernah melaporkan harta kekayaannya ke KPK. Selain budi terdapat Jenderal bintang dua yang melaporkan. Keduanya dipanggil KPK terkait permintaan Kompolnas untuk memverifikasi harta kekayaan masing-masing. Kompolnas pada saat itu tengah menyiapkan pencalonan Kapolri menggantikan Timur Pradopo.

Calon Pengganti Kapolri Sutarman

Kepala Kepolisian RI Kapolri Jenderal Sutarman akan pensiun Bulan Oktober tahun 2015 ini. Dan ada beberapa bursa calon jenderal polisi yang akan menggantikan Sutarman sebagai Kapolri Kepala kepolisian Indonesia periode berikutnya.

Edi Saputra selaku selaku Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) seperti informasi yang dilansir dari tribunnews mengatakan bahwa sudah ada lima perwira tinggi Polri yang menjadi calon kepala Polri menggantikan Sutarman. Semua calon merupakan perwira tinggi berbintang tiga.

Calon Pengganti Kapolri Jenderal Sutarman

Nama Calon Kapolri Pengganti Sutarman


Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera mengirimkan nama calon Kapolri pengganti Jenderal Pol Sutarman ke Komisi III DPR RI, setelah DPR mengakhiri masa reses pada tanggal dua belas Januari 2015.

Lima calon kepala Polri itu adalah :
  1. Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal (Komjen) Badroddin Haiti.
  2. Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Suhardi Alius.
  3. Inspektur Pengawasan Umum Komjen Dwi Priyatno.
  4. Kepala Badan Pendidikan Polri Komjen Budi Gunawan.
  5. Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komjen Putut Eko Bayu Seno.
Empat dari lima calon kepala Polri tersebut telah menyerahkan daftar riwayat hidup ke Kompolnas. Hanya Suhardi yang belum menyerahkan daftar riwayat hidup kepada Kompolnas.

”Saat ini, Kompolnas tengah menyusun berbagai laporan dari kelima calon kepala Polri tersebut. Kami tidak mempermasalahkan pergantian kepala Polri akan dilakukan dalam waktu dekat atau menunggu hingga Sutarman pensiun. Hal yang terpenting bagi kami adalah Presiden Joko Widodo telah menerima laporan kami terkait para calon tersebut,” kata Edi.

Menurut Edi, laporan daftar riwayat hidup para calon kepala Polri itu berisi seluruh informasi pribadi dan rekam jejak para calon. Selain itu, Kompolnas juga membuka layanan masyarakat untuk memberikan penilaian terhadap para calon kepala Polri melalui situs resmi Kompolnas, www.kompolnas.go.id.

Rekam Jejak Pendidikan Karir Calon Kapolri


Berikut adalah rekam jejak jenderal polisi yang dicalonkan menjadi Kepala POLRI menggantikan Jenderal Sutarman seperti informasi pemberitaan yang dimuat di tribunnews.

Badroddin Haiti

lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1985 pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur (2010-2011) dan Kabaharkam (2013-2014).

Dwi Priyatno

Juga merupakan lulusan Akpol angkatan 1982 pernah menjabat sebagai Kepala Polda Jawa Tengah (2013) dan Kepala Polda Metro Jaya (2014).

Budi Gunawan

Lulusan dan angkatan Akpol 1983 yang pernah menjadi ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri (2001-2004) dan pernah menjabat Kepala Polda Bali (2012).

Putut Eko Bayu Seno

Merupakan lulusan Akpol 1984, pernah menjadi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2009) sebelum menjadi Kepala Polda Jawa Barat (2011) dan Kepala Polda Metro Jaya (2012).

Suhardi Alius

Merupakan lulusan angkatan Akpol 1985 yang pernah menduduki posisi Kepala Polda Jabar (2013).

Polri memutuskan tidak ikut campur dalam proses pemilihan calon kepala Polri, serta mempersilakan para calon untuk mengikuti berbagai tahapan proses seleksi.

Berikut penuturan dari Inspektur Jenderal Ronny F Sompie selaku Kepala Divisi Humas Polri menanggapi penggantian kapolri sutarman ini "Kami menyerahkan proses pemilihan itu sepenuhnya kepada Presiden. Polri akan mengikuti segala tahapan yang diperlukan,"

Hilangnya Janin Dalam Kandungan

Berita hilangnya janin 9 bulan di dalam kandungan di gunungkidul membuat geger masyarakat sekitar. Adalah Susilah seorang ibu warga desa dusun Nitikan Barat, RT 10 RW 9 Semanu, Gunung Kidul, DIY tiba-tiba kehilangan janin berusia sembilan bulan yang dikandungnya. Berikut informasi yang dilansir dari tribunnews.

Hingga saat ini istri dari Sumarno (49) tersebut masih syok dan tidak percaya dengan kejadian aneh hilangnya janin di rahim yang menimpanya. Perempuan yang sudah menunggu anak selama 17 tahun pernikahannya tersebut terus menangis di atas ranjang.

Menurut keterangan Sumi, salah seorang warga sekitar, kejadian serupa pernah dialami oleh anaknya, Bekti, setahun yang lalu. Menurut dia, kala itu Bekti, tetangganya, hamil tujuh bulan dengan pemeriksaan rutin bidan. "Tetapi tiba-tiba kandungannya hilang," kata Sumi saat ditemui di rumah Sumarno.

Warga lainnya, Gumun Riyanto, menambahkan, sudah mendengar kejadian serupa. Namun rata-rata kehamilan yang hilang di bawah tujuh bulan. "Saya baru pertama kali melihat fenomena bayi hilang pada usia sembilan bulan,” katanya.

Hilangnya Janin Dalam Kandungan

Kronologi Hilangnya Janin Sembilan Bulan Di Kandungan


Hilangnya kandungan yang sudah berusia sembilan bulan ini terjadi pada Kamis (25/12) pagi sekitar pukul 04.00 Wib. Saat itu Susilah yang terbangun karena merasa lapar tiba-tiba kaget karena perutnya mengecil. Padahal, pada malam harinya perut Susilah masih membesar layaknya orang hamil.

"Malamnya masih ada kok, perut istri saya masih ada isinya (bayi)," kata suami Susilah, Sumarno saat ditemui di rumahnya pada Jumat (26/12/2014) siang.

Pria yang bekerja sebagai buruh pabrik ini mengungkapkan, setelah janin yang dikandung hilang, Susilah langsung dibawa ke klinik kesehatan. Saat itu bidan langsung melakukan pemeriksaaan ultrasonografy (USG).

Hasilnya, bidan yang memeriksa menyatakan kalau di dalam rahim sudah tidak ada janin lagi. Bahkan, tidak ada Tanda-Tanda kehamilan.

Penjelasan Medis Tentang Hilangnya Janin Di Dalam Rahim Kandungan


Berikut ini adalah merupakan penjelasan tenaga medis dokter tenaga kesehatan mengenai kejadian fenomena kehilangan janin di dalam rahim kandungan seorang wanita ibu seperti yang dikutip dari tribunnews.

Hasto Wardoyo SPOG(K) Dokter ahli kandungan menyatakan, hilangnya janin dalam kandungan berusia sembilan bulan yang dialami oleh Susilah secara dunia medis tidak mungkin terjadi.

Dalam dunia kedokteran, hilangnya janin dalam kandungan disebut dengan istilah Pseudocyesis atau hamil semu.

Kasus Pseudocyesis ini biasanya terjadi pada pasangan yang sangat mengharapkan kehadiran anak dalam keluarga. "Saya tidak yakin kandungan bisa hilang tiba-tiba. Dalam dunia medis tidak ada," katanya saat dihubungi melalui telepon selulernya hari jumat.

dr Hasto Wardoyo SPOG(K) mengungkapkan, kasus Pseudocyesis ini memang bagi orang awam sulit dibedakan dengan hamil yang sebenarnya.

Sebab, perempuan yang mengalami Pseudocyesis ini memiliki ciri-ciri yang sama dengan orang hamil mulai dari tidak menstruasi, perut membesar hingga tes urin positif hamil.

Namun jika dicek menggunakan USG, tidak akan terlihat janin karena memang tidak hamil.

“Patokannya untuk memastikan hamil atau tidak di USG. Harus dilihat dari dokumen medisnya, pernah diperiksa dimana, oleh siapa dan paling penting apakah pernah di USG atau tidak,”

Harga BBM Turun Tahun 2015

Harga premium dan solar turun di tahun 2015 mengikuti turunnya harga minyak dunia saat ini. Harga bensin turun 6600 per liter solar turun 6400 per liter mulai 19 januari 2015 ini.

Hal ini diungkapkan oleh Sofyan Djalil selaku Menteri Koordinator Perekonomian seperti informasi dan pemberitaan yang dimuat di finance dan jpnn belum lama ini.

Belum lama ini di bulan november yang lalu pemerintah resmi mengumumkan harga BBM bersubsidi jenis Premium naik dari dijual Rp 8.500 per liter atau naik Rp 2.000 per liter dari sebelumnya Rp 6.500 per liter. Sementara BBM bersubsidi jenis Solar dijual Rp 7.500 per liter atau naik Rp 2.000 dari sebelumnya Rp 5.500 per liter.

Dengan demikian semoga harga BBM bersubsidi bensin dan solar akan turun di akhir tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 nantinya bila melihat trend penurunan harga minyak dunia ini. Dan semoga informasi pemberitaan harga BBM turun 2015 akan diumumkan secara resmi oleh pemerintah nantinya.

Harga BBM Akan Turun Di Akhir Tahun

Turunnya Harga BBM Bersubsidi Premium Dan Solar


Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah akan segera mengumumkan kebijakan baru terkait penurunan harga bahan bakar minyak. Sofyan mengatakan, kebijakan ini dipengaruhi turunnya harga minyak dunia.

Sofyan masih merahasiakan 3 opsi yang disiapkan pemerintah terkait harga BBM subsidi. "Sebelum akhir tahun akan kita umumkan," ujarnya.

Informasi terbaru Pemerintah dan Pertamina resmi menurunkan harga premium menjadi harga bensin premium menjadi Rp 7600 per liter dan solar menjadi Rp 7250 per liter. Sehingga dengan demikian mulai 1 Januari 2015 masyarakat akan membeli BBM dengan harga baru.

Pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium atau RON 88 dari Rp 8.500 menjadi Rp 7.600, mulai 1 Januari 2015.

Sementara harga solar dari Rp 7.500 menjadi Rp 7.250 dan harga minyak tanah tetap Rp 2.500 per liter. Baca di informasi berikut ini : Harga Premium Bensin Turun Menjadi Rp 7600 per liter Solar Turun Menjadi Rp 7250 per liter Mulai 1 Januari 2015.

Terkait anjloknya harga minyak dunia, Sofyan mengatakan, penurunan harga BBM subsidi juga menjadi kajian pemerintah.

"Turunnya minyak dunia akan dirasakan rakyat. Revisi harga (BBM subsidi) termasuk opsi yang dipikirkan. Yang membuat masalah ini tidak berulang-ulang," jelas Sofyan.

Sofyan mengatakan, pemerintah menginginkan kebijakan yang sifatnya permanen. Sebagaimana diketahui, selama ini pemerintah selalu dipusingkan dengan membengkaknya beban subsidi karena naiknya konsumsi atau lonjakan harga minyak dunia. ”Kita ingin masalah itu tidak terulang-ulang,” ucapnya.

Salah satu opsi yang dinilai bisa menjadi solusi permanen atas permasalahan subsidi BBM adalah skema subsidi yang dipatok di angka tetap atau fixed subsidy. Dengan skema tersebut, harga BBM subsidi akan naik turun mengikuti harga keekonomian BBM.

Misalnya, jika pemerintah mematok harga subsidi Rp 1.000 per liter dan harga keekonomian premium Rp 10.000 per liter, harga jual premium subsidi menjadi Rp 9.000 per liter.

Namun, bila harga keekonomian turun menjadi Rp 9.000 per liter, harga premium turun menjadi Rp 8.000 per liter.

Sebagaimana diketahui, harga keekonomian BBM ditentukan oleh harga minyak dunia. Namun, karena separoh lebih BBM subsidi Indonesia berasal dari impor, variabel nilai tukar juga berpengaruh. Semakin lemah rupiah, harga keekonomian akan makin mahal.

Pertamina resmi menaikkan harga gas elpiji 12 kg menjadi Rp 134.700 per tabung di agen. Dan mulai berlaku mulai dari tanggal dua bulan Januari tahun 2015 ini.

Kita tunggu bersama pengumuman resmi harga bensin dan solar turun di akhir tahun 2014 dari pemerintah. Apalagi di pertamina malahan akan menaikkan harga gas elpiji 12 kg di awal tahun 2015 nanti.

Di tanggal 19 januari 2015 ini pemerintah dan pertamina juga resmi menurunkan harga gas elpiji 12 kg menjadi Rp 129000 per tabung dari harga sebelumnya yaitu Rp 133.000 per tabungnya.

Baca informasi lengkapnya pada pemberitaan update terkait dengan Harga Bensin Solar Elpiji 12 Kg Turun Mulai 19 Januari 2015 yang disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi pada hari jumat tanggal enambelas Januari 2015 ini.

Belum lagi pemerintah juga akan mengumumkan Kenaikan Tarif Dasar Listrik TDL Januari Tahun 2015 ini pula.

Harga Elpiji 12 Kg Naik Tahun 2015

Kenaikan harga tabung gas elpiji per 1 januari 2015 akan kembali diberlakukan oleh pemerintah dan pertamina. PT Pertamina (Persero) masih akan menyesuaikan dan menaikkan harga gas tabung 12 kilogram bertahap 2015-2016.

Penyebab alasan pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg ini alah satunya adalah karena pertamina harus memangkas kerugian yang ditanggung selama ini akibat menjual LPG di bawah harga keekonomian.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan, saat ini Pertamina masih menunggu pemerintah terkait waktu dan besaran kenaikan. Namun berdasarkan kajian kenaikan bisa mencapai Rp 2.000 per Kg

Harga Elpiji Naik Tahun 2015

Besaran Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg Di Tahun 2015


PT Pertamina (Persero) akan kembali menaikkan harga jual gas elpiji nonsubsidi atau tabung kemasan 12 kilogram (kg) secara bertahap pada awal 2015 hingga 2016. Sementara, hingga akhir tahun ini Pertamina memastikan tidak akan ada kenaikan lagi.

"Tahun ini sudah dua kali naik, yaitu awal Januari dan 10 September 2014 yang lalu, jadi tahun ini tidak ada lagi kenaikan (harga elpiji). Baru akan naik (lagi) bertahap pada awal dan pertengahan tahun 2015 serta awal tahun 2016 dan sisanya setelah itu," kata Ali Mundakir selaku dari Vice President Corporate Communication Pertamina, di Jakarta seperti dilansir dari Republika.

Ali mengatakan, kenaikan harga elpiji tabung 12 kg secara bertahap ini menyesuaikan daya beli masyarakat hingga tercapai harga keekonomian atau bisa sepadan dengan biaya produksi elpiji pada 2016.

Menurut dia, penyebab kenaikan gas LPG 12 KG tersebut disebabkan biaya pokok elpiji sudah jauh di atas harga jual Pertamina kepada masyarakat.

"Tidak hanya komoditas elpiji, komoditas apa pun kalau kita beli harganya lebih mahal dari harga jual pasti merugi, sekarang harga pokok elpiji di kisaran Rp 11 ribu per kilogram belum termasuk biaya pengisian gas dan transportasi distribusi," katanya.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soejipto mengatakan kenaikan harga tersebut masih menunggu persetujuan dari pemerintah. "Dalam kajian kami ada opsi menaikan harga Rp 1.500 per kg dan Rp 2.000 per kg," kata Dwi di Jakarta, Jumat (12/12).

Dwi berharap pemerintah segera memberi keputusan terkait dua opsi yang diajukan oleh Pertamina. Dengan begitu kenaikan harga elpiji 12 kg bisa segera diumumkan. "Kami akan umumkan dalam waktu dekat. Tunggu saja," ujarnya.

Sementara itu Direktur Pertamina Ahmad Bambang menambahkan pihaknya sudah melayangkan permohonan kepada pemerintah agar mengizinkan untuk menaikkan harga elpiji 12 kg. "Kami sudah kirim surat untuk menaikkan harga elpiji 12 kg lagi. Rencananya kenaikan Januari 2015," jelasnya.

Besaran Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg Di Tahun 2015

Pada September kemarin Pertamina sudah menaikan harga gas elpiji 12 kg sebesar Rp 1.500 per kg. Pasca kenaikan harga di September itu maka elpiji 12 kg di tingkat agen dijual sebesar Rp 114.300 dari sebelumnya sebesar Rp 90.800 per tabung

Kenaikan harga dilakukan Pertamina guna menekan kerugian penyaluran elpiji 12 kg. Pertamina mengalami kerugian mencapai Rp 17 triliun untuk periode 2009 hingga 2013.

Skema kenaikan harga elpiji 12 kg ini juga sudah disampaikan dan disetujui oleh pemerintah melalui pemangku kepentingan terkait, seperti Kementerian ESDM, Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri BUMN.

"Untuk elpiji, kami sudah menyusun roadmap dan rencananya kami lakukan bertahap, yakni awal 2015, pertengahan 2015, awal 2016, dan sisanya benar-benar mencapai harga keekonomian di 2016," ungkap Ali.

Sesuai peta jalan (roadmap) yang sudah diserahkan ke pemerintah, Pertamina berencana menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp 1.500 per kg pada 1 Januari 2015.

Selanjutnya, harga elpiji dinaikkan Rp 1.500 per kg setiap enam bulan hingga keekonomian. Per 1 Juli 2015 naik Rp 1.500 per kg, 1 Januari 2016 naik Rp 1.500 per kg, dan 1 Juli 2016 naik Rp 1.500 per kg.

Setelah 1 Juli 2016, harga elpiji diperkirakan mencapai keekonomian.

Sehingga kemungkinan harga elpiji 12 kg naik Rp 1.500 sampai dengan Rp 2000 (2 ribu rupiah) per kg. Kita tunggu bersama pengumuman resmi naiknya harga gas elpiji 12 kg awal tahun 2015 ini.(Republika).

Recent Articles

© 2014 ~ 2016 Tino Berita ~ WP Themonic ~ Template by Bloggertheme9 Powered by Blogger ~ News Farras ~ Sehat Kita Semua
TOP