Tampilkan postingan dengan label BeritaEkonomi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BeritaEkonomi. Tampilkan semua postingan

PLN Mencabut Subsidi Listrik TDL 2016 Naik

Subsidi listrik akan dicabut PLN dan kenaikan tarif listrik TDL awal tahun Januari 2016 juga akan terjadi dan berlaku bagi para pelanggan listrik di seluruh Indonesia.

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tahun 2016 bakal mencabut subsidi listrik untuk pelanggan pengguna listrik berdaya 450-900 VA, khusus untuk warga mampu.

Dengan demikian, begitu pelanggan yang tergolong mampu nantinya tidak bisa lagi menikmati subsidi dari pemerintah. Seperti informasi yang dirilis jpnn.com belum lama ini.

PLN Mencabut Subsidi Listrik TDL 2016 Naik

Tujuan kebijakan alasan penyebab subsidi listrik dicabut tarif listrik naik 2016 ini salah satunya adalah bahwa pemerintah dan PLN melakukan hal ini adalah dalam rangka untuk melakukan efisiensi anggaran pemerintah.

Selain itu secara tidak langsung mengajak masyarakat untuk berhemat dalam menggunakan pasokan listrik. "Biar tepat sasaran (pemberian subsidi), ini yang ingin kami prioritaskan," Demikian dikatakan oleh Sofyan Basir selaku Direktur Utama PLN di kantor PLN pusat dilansir dari jpnn.

"1 Januari 2016 akan dicanangkan, tapi (pencabutan subsidi) akan bertahap, tidak mungkin 100 persen. Jadi nanti rakyat yang tidak miskin tidak boleh dapat subsidi," lanjutnya.

Sementara itu Sekretaris Perusahaan PLN Adi Supriono menegaskan bila pihaknya tidak memaksa pelanggan pengguna listrik berdaya 450-900 Va yang tergolong mampu untuk menaikkan daya. Hal itu dikatakan Adi menyusul rencana perseroan tahun depan, yang akan mencabut subsidi listrik pelanggan berdaya 450-900 Va, bagi yang mampu.

Bila pelanggan tidak mau menaikkan daya, maka PLN akan menyesuaikan tarif dengan hitungan pelanggan yang tidak mendapatkan subsidi.

"Ya enggak apa-apa (pelanggan nggak mau menaikkan daya). Alihin harganya aja. Berapa pemakaian, berapa harga per kwh, ya tinggal berapa. Jadi harganya tetap beda dengan yang disubsidi," ujar Adi di Jakarta

Subsidi Listrik Untuk Pelanggan Daya 450 VA dan 900 VA Tidak Tepat Sasaran


Sementara itu seperti informasi yang dilansir dari pikiran-rakyat.com bahwa Menteri ESDM bersama Komisi VII DPR telah memutuskan bahwa subsidi listrik 2016 hanya diberikan bagi 24,7 juta rumah tangga miskin dan rentan miskin sesuai data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Sedangkan subsidi yang dialokasikan sebesar Rp 37,31 triliun. Dari 45,2 juta pelanggan PLN yang mendapat subsidi listrik saat ini, sebanyak 20,5 juta pelanggan akan dicabut subsidinya mulai tahun depan.

“Pemangkasan subsidi listrik itu bertujuan agar subsidi tepat sasaran. Keluarga miskin dan rentan miskin sesuai data pemerintah hanya 24,7 juta. Artinya, hanya mereka yang berhak dapat subsidi," ujar Dito Ganinduto, anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Golkar di Jakarta.

PLN akan mengedukasi dan sosialiasi perubahan tarif listrik 2016 mengenai kebijakan subsidi listrik yang baru, lantaran pada awal 2016 sudah mulai diterapkan.

“Selama ini, banyak perumahan maupun kontrakan yang memakai daya 900 VA. Pemakaian daya 450 VA dan 900 VA ini memang tidak melanggar. Tapi, sekarang kan ada ketentuan baru bahwa subsidi diberikan hanya untuk rakyat miskin. Jadi, kami memberikan edukasi agar mereka mengerti," ujarnya.

Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun menjelaskan pemasangan daya 450 VA dan 900 VA selama ini hanya berdasarkan kebutuhan setrum pelanggan, bukan berdasarkan kategori kemampuan ekonomi masyarakat.

“Padahal, pelanggan 900 VA ada yang tidak layak dapat subsidi. Pasalnya, berdasarkan survei lapangan, pelanggan tersebut sudah memiliki kendaraan pribadi, seperti motor atau mobil,” katanya.

Sebelumnya Sofyan Basir juga menyatakan pihaknya berencana melakukan penyesuaian dengan kebijakan subsidi baru secara bertahap, yakni dengan tahap awal menaikkan daya pelanggan 900 VA menjadi 1.300 VA. Artinya, tarif listrik yang dibayarkan masyarakat otomatis akan naik.

Masyarakat yang menolak opsi ini akan diberi kesempatan untuk mengajukan keberatan. PLN bisa mengembalikan daya listrik tersebut menjadi 900 VA dengan syarat pelanggan bisa menunjukkan kartu keluarga miskin.

"Dinaikkan otomatis biar yang komplain datang kepada kami. Kalau memang berasal dari keluarga tidak mampu, silakan tunjukkan kartu miskin," ujarnya.

Sofyan menjelaskan, pelanggan 900 VA menjadi prioritas, lantaran pelanggan yang selama ini membayar tagihan sekitar Rp 70.000 per bulan tersebut akan membayar sekitar Rp 200.000 per bulan jika subsidi dicabut.

Sedangkan pelanggan 450 VA yang selama ini membayar Rp 36.000 per bulan akan membayar sekitar Rp 72.000 per bulan apabila subsidi dicabut.

"Jadi, tidak kami paksakan yang 450 VA dulu. Dua bulan waktu tersisa ini juga dimanfaatkan bagi PLN untuk melakukan edukasi kepada masyarakat bahwa subsidi listrik hanya diberikan kepada keluarga tidak mampu," pungkasnya.

Pemerintah, melalui menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM) meminta perpindahan daya tersebut tidak dipungut biaya alias gratis. Hal itu tercantum dalam surat penugasan menteri kepada Dirut PLN dalam rangka pemberian subsidi listrik

Bright Gas Elpiji 5,5 Kg

Pertamina resmi mengeluarkan meluncurkan gas elpiji baru ukuran 5,5 kg yang dinamakan Bright Gas. Dengan adanya varian baru tabung gas elpiji 5,5 kilogram ini tentunya akan melengkapi jenis macam tabung gas elpiji yang telah ada sebelumnya.

Tujuan alasan penyebab manfaat adanya bright gas tabung elpiji 5,5 kilogram ini salah satunya adalah menjadi satu solusi yang cocok bagi keluarga konsumen yang membutuhkan kemasan lebih ringan dan praktis. Inilah kelebihan keunggulan elpiji 5,5 kg dibandingkan dengan tabung gas Elpiji 12 Kg yang telah banyak beredar di masyarakat umum.

Bright Gas Elpiji 5,5 Kg

Dan serta dengan harga yang sangat terjangkau. Selain itu Bright Gas ini ditujukan bagi Ibu rumah tangga atau keluarga kecil maupun penghuni apartemen.

Demikian diungkapkan oleh Ahamd Bambang selaku Direktur Pemasaran Pertamina seperti dilansir tribunnews.com ketika peluncuran tabung gas elpiji baru 5,5 kg ini di Epicentrum Mall Kuningan Jakarta Selatan oktober 2015.

Harga Elpiji 5,5 Kilogram


PT Pertamina (Persero) baru saja meluncurkan varian baru elpiji non subsidi Bright Gas dengan ukuran 5,5 kilogram (Kg). Produk ini akan dijual dengan harga Rp 66.000 per tabung.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, pada pembelian awal, Bright Gas dibanderol sebesar Rp 326.000 per tabung. Harga ini untuk pembelian di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Indomaret.

"Ada juga paket pembelian perdana tabung Bright Gas 5,5 Kg berikut isi di SPBU dan Indomaret sebesar Rp 326.000 per tabung,"

Tahun 2015 ini Bright Gas baru akan dijual di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Rencananya pada tahun depan, penjualan Bright Gas baru akan diperluas hingga Jawa dan Bali.

Kelebihan Bright Gas Elpiji 5,5 Kg ini antara lain adalah sebagai berikut :
  1. Lebih aman dengan fitur katup ganda yang mengadopsi teknologi Double Spindle Valve System (DSVS) sehingga dua kali lebih aman dari jenis macam tabung elpiji lainnya.
  2. Konsumen masyarakat pengguna Bright Gas 5,5 kilogram ini dapat merasakan jaminan kenyamanan memasak di rumah maupun apartemennya karena dilengkapi dengan fitur keamanan dan bebas dari pengoplosan ataupun kurang isi.
  3. Fitur keamanan diperkuat dengan adanya tambahan segel resmi Pertamina yang dilengkapi dengan hologram fitur OCS (Optical Color Switch), yang telah memperoleh paten dan tidak dapat dipalsukan. Fitur ini hampir sama dengan teknologi yang digunakan dalam benang pengaman uang kertas dan dokumen-dokumen berharga lainnya
  4. menciptakan kenyamanan dalam melakukan pemesanan, Bright Gas 5,5 kg juga dapat dilakukan pemesanan melalui layanan terpusat di Pertamina Contact Center 500 000.
Semua kelebihan tersebut, dapat dinikmati konsumen dengan harga yang terjangkau, hanya sekitar Rp 62.000 harga lepas dari agen di luar biaya antar. Diharapkan harga Bright Gas di tangan konsumen tidak mencapai Rp 70.000.

Untuk konsumen yang membeli langsung di SPBU dan Indomaret, harga beli ritel ditetapkan sebesar Rp 66.000. Pembelian perdana tabung Bright Gas 5,5 Kg berikut isi di SPBU dan Indomaret sebesar Rp 326.000/tabung," jelas Bambang.

Elpiji tabung ukuran baru ini ini salah satunya untuk menyasar segmen masyarakat yang tinggal di rumah susun dan apartemen yang tidak memiliki instalasi pipa gas bumi. Pertimbangannya, ukuran tabung gas elpiji 12 kg terlalu berat sedangkan tabung gas elpiji 3 kg terlalu sedikit.

Warna tabung elpiji bright gas 5,5 kilogram ini adalah warna pink. PT Pertamina (Persero) hari ini 23 Oktober 2015 meluncurkan elpiji ukuran 5,5 kilogram (kg). Elpiji ini cukup menarik mata khususnya bagi kaum hawa karena warna tabungnya yang berwarna pink.

Namun, apa alasan Pertamina meluncurkan gas tersebut berwarna merah muda atau pink?

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengaku, dengan menggunakan warna pink pada tabung Bright Gas, akan menarik perhatian para kaum hawa. Pasalnya, keputusan membeli sesuatu berada di tangan wanita.

Penyebab Dahlan Iskan Jadi Tersangka Korupsi

Dahlan Iskan menjadi tersangka dugaan korupsi pembangunan gardu induk listrik Jawa Bali Nusatenggara ketika masih menjabat sebagai Direktur Utama PT PLN Persero.

Dahlan selaku Mantan Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) ini resmi dijadikan tersangka oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta belum lama ini.

Kasus korupsi proyek Pengadaan dan Pembangunan Gardu Induk (GI) di Unit Induk Pembangkit Jaringan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara PLN tahun anggaran 2011-2013 ini telah melibatkan dahlan iskan dan 15 tersangka lainnya yang juga diduga terlibat pada kasus korupsi di BUMN ini.

Penyebab Dahlan Iskan Jadi Tersangka Korupsi

Kasus Korupsi Gardu Induk PLN Dahlan Iskan


Seperti informasi yang dirilis dari merdeka.com bahwasannya kasus Dahlan bermula ketika menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 1,063 triliun pada tahun 2011-2013.

Tetapi negara mengalami kerugian yang sangat besar hingga Rp 33,2 Miliar.

Berdasarkan hasil perhitungan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan DKI Jakarta, kerugian negara akibat kasus korupsi di PLN ini diperkirakan sebesar Rp 33,2 miliar.

Sebelumnya Kejati sudah menetapkan 15 orang tersangka atas kasus yang terjadi di PT Perusahaan Listrik Negara ini.

Kasus yang akhirnya menetapkan Dahlan sebagai tersangka berawal dari pembangunan megaproyek Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terhadap 21 unit Gardu Induk Jawa-Bali-Nusa Tenggara yang sudah dimulai pada Desember 2011.

Alasan penyebab penetapan dahlan menjadi tersangka dugaan kasus korupsi ini salah satunya adalah bahwa tim penyidik kejati Jakarta telah memenuhi syarat untuk ditetapkan jadi tersangka berdasarkan dua alat bukti minimal yang telah dikumpulkan.

Para tersangka pun kini disangka dengan Pasal 2 Ayat (1) juncto Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Selain itu, mereka juga dijerat Pasal 3 juncto Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Dengan keputusan yang telah dijatuhkan oleh Kejati, Dahlan menerimanya dengan penuh tanggung jawab. "Penetapan saya sebagai tersangka ini saya terima dengan penuh tanggung jawab. Setelah ini saya akan mempelajari apa yang sebenarnya terjadi dengan proyek-proyek gardu induk tersebut karena sudah lebih dari tiga tahun saya tidak mengikuti perkembangannya," kata Dahlan dalam siaran persnya.

Pertalite BBM Jenis Baru Pengganti Premium

Pertalite jenis BBM bensin baru akan menggantikan premium per Mei 2015. Hal tersebut diutarakan oleh Eri Purnomohadi selaku Ketua Umum Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas).

Bensin jenis baru Pertalite memiliki kadar oktan lebih tinggi dari premium dan lebih rendah dari pertamax. Sehingga dengan demikian maka ukuran RON untuk Pertalite diperkirakan antara RON 90 hingga RON 92 dengan harga lebih murah dari pertamax dan lebih mahal dari premium.

BBM baru ini termasuk dalam BBM non subsidi sehingga dengan demikian harga pertalite akan langsung ditetapkan oleh PT Pertamina sendiri dalam hal penjualan.

Pertalite BBM Jenis Baru Pengganti Premium

BBM Bensin Baru Pertalite


Mulai Mei 2015 PT Pertamina (Persero) akan menghapus penjualan bensin premium di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kota-kota besar yang jarang dilalui angkutan umum.

PT Pertamina (Persero) menyatakan bakal merilis produk bahan bakar minyak (BBM) baru bernama Pertalite. Sedianya, bensin yang akan mengganti keberadaan Premium itu akan diujicoba pada semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berada di jalan tol per Mei 2015.

Keputusan Pertamina untuk memproduksi bensin jenis baru mendapat dukungan pemerintah. Apalagi dengan harga Premium yang naik turun yang disesuaikan dengan harga pasaran minyak dunia dan nilai tukar dolar sehingga kecenderungan Harga Premium Naik Tahun 2015 ini juga akan sering dilakukan pemerintah pula

Menko Perekonomian Sofyan Djalil menyatakan siap mendukung keputusan tersebut. Menurut dia, menghilangkan bensin premium di beberapa SPBU memang menjadi tujuan pemerintah.

Keunggulan Kelebihan Pertalite

Ada beberapa keunggulan keistimewaan dan juga kelebihan BBM jenis Pertalite ini dibandingkan dengan premium antara lain adalah sebagai berikut :
  • Pertalite memiliki kadar oktan lebih tinggi dari premium dan lebih rendah dari pertamax. Dengan begitu untuk setiap konsumen yang menggunakan produk ini pun diklaim akan menghasilkan pembakaran yang optimal pada kinerja mesin kendaraan.
  • Bensin baru pertalite ini lebih bersih sehingga Pertalite juga dipastikan tidak membuat mesin kendaraan mudah rusak dan bunyi.
  • Produk ini memiliki kandungan Ron yang lebih baik dan ramah lingkungan dibandingkan premium.
  • Pertalite ini lebih bersih, lebih ringan, lebih bagus daripada Premium, tapi harganya lebih murah dari Pertamax.
  • Produk BBM baru ini juga akan ditambahkan beberapa bahan aditif dan pewarna hingga kualiasnya lebih baik dibandingkan premium.
BBM Bensin Baru Pertalite

PT Pertamina (Persero) akan menghapus bensin Premium secara bertahap, dan menggantinya dengan bensin jenis baru bernama Pertalite. Pengusaha SPBU mengungkapkan, bensin baru tersebut memiliki RON 90-91.

Terkait dengan penghapusan premium Menteri ESDM Sudirman Said memberi waktu selambat-lambatnya dua tahun kepada PT Pertamina untuk menghapus premium RON 88.

Sehingga pada 2017 nanti tidak ada lagi premium yang dijual di SPBU. Apalagi di pasar minyak internasional, hampir tidak ada lagi yang memproduksi atau menjual premium alias gasoil RON 88.

Mesin Penjual Tiket Kereta Api Otomatis Vending Machine

Cara membeli tiket kereta api melalui elektronic kiosk/e-kiosk perlu diketahui pengguna jasa layanan PT KAI mengingat sekarang telah menyediakan mesin penjual tiket kereta api di stasiun-stasiun.

Tujuan manfaat vending mesin PT KAI ini adalah dalam rangka mempermudah para pelanggan dan pengguna layanan kereta api dalam membeli tiket calon penumpang tidak perlu lagi repot antre panjang di loket.

Mesin Penjual Tiket Otomatis Vending Machine Kereta Api

Elektronic Kiosk E-Kiosk Tiket Kereta Api


Edi Sukmoro selaku Direktur Utama PT KAI seperti informasi yang dilansir dari kompas.com mengatakan dalam rangka soft opening mesin penjual tiket otomatis di Stasiun Pasar Senen Jakarta penyediaan mesin penjual tiket tersebut merupakan kerja sama dengan PT Finnet Indonesia, salah satu perusahaan aviliasi PT Telkom dan Bank Indonesia.

"Fasilitas terbaru ini berupa vending machine pembelian tiket KA (electronic kiosk/e-kiosk) yang akan memudahkan calon penumpang untuk melakukan pembelian tiket KA, tanpa harus mengantre di loket," ucapnya.

Cara beli tiket lewat E-kiosk ini adalah calon penumpang cukup memilih tanggal perjalanan, stasiun asal, stasiun tujuan dan jumlah penumpang serta memasukan nama, nomor identitas dan nomor telepon penumpang yang akan berangkat yang diinput melalui layar sentuh atau keyboard fisik yang ada pada mesin “e-kiosk”.

"Calon penumpang juga dapat memilih posisi tempat duduk di kereta saat melakukan pembelian tiket melalui mesin e-kiosk," tutur dia.

Edi mengatakan pemesanan tiket KA melalui "e-kiosk" dapat dilakukan pada hari keberangkatan (go show), satu jam sebelum keberangkatan KA.

“Setelah memasukan data-data tersebut, calon penumpang dapat langsung melakukan transaksi pembayaran melalui mesin ini,” papar dia.

Dia menjelaskan, metode pembayaran yang dapat diterima antara lain, pembayaran tunai menggunakan uang pecahan Rp 2.000 sampai Rp 100.000, pembayaran dengan kartu debit jaringan Alto dan pembayaran dengan kartu T-Money dari Telkom.

"Bagi para penumpang yang melakukan pembayaran tunai tanpa uang pas, metode pengembalian melalui uang elektronik (e-money) dari Finnet Indonesia," ujarnya.

Dia mengatakan penumpang yang terdaftar akan secara otomatis memiliki akun pada www.delimapoint.com, salah satu layanan one stop payment online milik Finnet dengan nomor ponsel sebagai nama pengguna atau username.

Elektronic Kiosk E-Kiosk Tiket Kereta Api

Dana yang tersimpan pada akun tersebut, lanjut dia, dapat ditransfer ke rekening bank untuk diuangkan atau dapat juga digunakan untuk melakukan pembayaran listrik, telepon rumah, tv kabel berlangganan, membeli pulsa ponsel atau tiket KA melalui situs delimapoint.com.

"Setelah proses pemesanan dan pembayaran selesai, mesin 'e-kiosk' akan mengeluarkan struk bukti pembayaran. Struk itu akan mencantumkan kode pemesanan atau pembayaran tiket KA yang akan digunakan untuk mencetak tiket," tambahnya.

Calon penumpang dapat melakukan cetak tiket kereta api pada fasilitas cetak tiket mandiri (CTM) yang tersedia di stasiun.

Sementara itu Eko Martono selaku Direktur Komersial KAI Bambang menyatakan bahwasannya pihaknya telah menargetkan memasang 100 mesin tiket otomatis di seluruh stasiun hingga akhir 2015.

"Setelah uji coba ini 'kan bisa dilihat, tapi saya dengar mereka (Finnet Indonesia) sudah membuat 100 lagi, nanti tinggal kita bagi," kata dia.

Bambang mengatakan pembagian per stasiun tergantung tingkat kepadatan antrean di setiap stasiun, stasiun yang lebih padat akan dipasang lebih banyak.

Dia mengatakan tujuan dipasangnya mesin tersebut untuk mengurangi petugas loket yang saat ini masih menyumbang porsi 50:50 dari penjualan non-loket.

"Ya kita harapkan dengan adanya (mesin) ini bisa meningkat jadi 70:30. Ini lebih mudah, lebih enak," katanya.(kompas.com)

Recent Articles

© 2014 ~ 2016 Tino Berita ~ WP Themonic ~ Template by Bloggertheme9 Powered by Blogger ~ News Farras ~ Sehat Kita Semua
TOP